Sabtu, 22 Oktober 2016

MACAM-MACAM FOSFOLIPID





TUGAS BIOLOGI SEL
MACAM-MACAM FOSFOLIPID


OLEH
NAMA           : TRIYATMI BUDIARSIH
NIM                : E1A015060
PRODI           : PENDIDIKAN BIOLOGI



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2015/2016

TUGAS II
MACAM-MACAM FOSFOLIPID

A.    Gliserol fosfolipid ( jika alkoholnya gliserol )
1.      Asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol : hanya mengandung gliserol, asam lemak dan asam fosfat. Difosfatidilgliserol dikenal dengan nama kardiolipin dan terdapat di dalam mitokondria. Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol dan fosfolipid, ditemukan sedikit dalam jaringan.
Fosfatidilgliserol terbentuk dari CDP-diasilgliserol. Jalur reaksi dimulai dengan pembentukan 3-fosfatidil-1gliserol-3-fosfat dari CDP-diasilgliserol dan gliserol-3-fosfat, dikatalisis oleh enim gliserolfosfat fosfatidiltransferase.  Fosfatidil gliserol yang terbentuk ini merupakan pra zat untuk biosintesis difosfatidilgliserol, yang secara umum disebut kardiolipin. Dua puluh persen lipida yang terdapat dalam membrane mitokondrion sel hewan merupakan kardiolipin.
Di dalam sel bacteria pembentukan kardiolipin tidak menggunakan CDP-diasilgliserrol, melainkan langsung tertjadi dari reaksi kondensasi dua molekul fosfatidilgliserol.


2.      Fosfatidilkolin (lesitin) : mengandung asam fosfat dan kolin. Fosfatidilkolin adalah bentuk kompleks lemak. Ini lemak kompleks sangat penting untuk fungsi membran sel. Itu membuat semua membran sel Anda lebih cair dan fleksibel.  Lesitin tersebar luas dalam sel-sel tubuh dan mempunyai tugas metabolik dan struktur misal dalam membran. dipalmitil lesitin adalah zat yang sangat efektif untuk mencegah perlengketan permukaan dalam paru-paru yang disebabkan tegangan permukaan. Tidak adanya dipalmitil lesitin pada paru-paru bayi prematur menyebabkan gangguan pernafasan. Selain itu, lesitin adalah suatu fosfolipid yang merupakan komponen utama fraksi fosfatida yang dapat diisolasi dari kuning telur atau kacang kedelai yang diekstraksi baik secara mekanik maupun kimiawi menggunakan heksana. Dalam aplikasinya lesitin berada dalam kuning telur dan paling sering digunakan sebagai agen emulsifier yang dapat mencampur minyak dan air, seperti pada mayones. Hal tersebut dapat terjadi karena lesitin mempunyai kepala yang bersifat hidrofilik dan ekor yang bersifat hidrofobik. Lesitin pada telur di dominasi oleh kandungan fosfatidikolin yang tinggi, gliserolfosfolipid, rantai panjang asam lemak tak jenuh, arachidonic acid (AA), dan kandungan DHA yang tidak terdapat pada sumber lesitin lainnya (seperti kacang-kacangan). Lesitin secara komersil dapat diperoleh dengan kemurnian tinggi untuk aditif pangan dan tujuan medis serta dapat membantu stabilitas dari mayones dan membuat mayones terlihat lebih tebal.
    
3.      Fosfatidil etanolamin : mengandung asam fosfatidat dan etanolamin.
4.      Fosfatidil inositol : mengandung asam fosfatidat dan inositol
Jalur biosintesis fosfatidilnositol adalah sebagai berikut:
Dalam jaringan hewan, CDP-diasilgliserol (yang terbentuk dari asam fosfatidat) berperan sebagai senyawa sumber untuk biosintesis fosfatidilinositol dan fosfatidilgliserol. Fosfatidilinositol terbentuk dari reaksi antara CDP-diasilgliserol dan inositol, yang dikatalisis oleh enzim CDP-diasilgliserol inositol transferase.  Di dalam jaringan otak fosfatidilinositol dapat difosforilasi oleh ATP menghasilkan fosfatidilinositol-monofosfat, -difosfat dan seterusnya mengahsilkan senyawa polifosfoinositida, yang peranannya di dalam otak belum jelas.
5.      Fosfatidil serin : mengandung asam fosfatidat dan asam amino serin
Jalur biosintesis fosfatidilserin adalah sebagai berikut :
Dalam jaringan hewan, fosfatidilserin terbentuk dari reaksi antara fosfatidiletanolamin dengan serin :
·         Fosfatidiletanolamin + serin  bolak balik fosfatidilserin + etanolamin
Sebaliknya, fosfatidiletanolamin dapat terbentuk dari fosfatidilserin            dengan proses dekarboksilasi :
Fosfatidilserinà fosfatidiletanolami + CO2
Dalam sel bakteri, seperti bakteri Escheria coli, pembentukan fosfatidilserin berlangsung dengan jalur reaksi yang berbeda pada jarringan hewan. Jalur reaksi dimulai dengan pengaktifan asam fosfatidat oleh CTP menghasilkan sitidin difosfat diasilgliserol, dikatalisis oleh enzim fosfatidatsitidintransferase. Pada tahap reaksi berikutnya, CDP-diasilgliserol bereaksi dengan serin, dikatalisis oleh enzim CDP-diasilgliserol serin O-fosfatidiltransferase, menghasilkan fosfatidilserin dan sitidin monofosfat (CMP).

6.      Plasmalogen: menyerupai lesitin dan sefalin, kecuali ikatan ester asam lemak pada posisi pada karbon gliserol diganti oleh ikatan ester dengan suatu alkohol tak jenuh.Senyawa ini merupakan 10% fosfolipid otak dan otot.
B.     Sfingofosfolipid (alkoholnya sfingosin)
Termasuk di dalamnya sfingomielin: Sfingomyelin adalah satu-satunya dari kelas sfingolipid yang memiliki gugus fosfat dan tidak memiliki struktur gula dalam molekulnya. contoh: Sfingosin dan Ceramid. Sfingomielin ditemukan dalam jumlah besar dalam otak dan jaringan syaraf. Pada hidrolisis sfingomielin menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin dan amino alkohol kompleks yaitu sfingosin.Tidak terdapat gliserol. Kombinasi sfingosin dan asam lemak disebut seramida, struktur yang juga ditemukan pada glikolipid. Tidak mengandung gliserol. Pada hidrolisa akan dihasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin, dan suatu alkohol yang mengandung gugus amina yang disebut sfingosin.




DAFTAR PUSTAKA
Ngili, Yohanis. 2013. Biokimia Dasar. Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.
http://biologiregulerb.blogspot.co.id/2013/12/fospolipid-kartika-anggraini.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar