TUGAS BIOLOGI SEL
MACAM-MACAM FOSFOLIPID
OLEH
NAMA : TRIYATMI BUDIARSIH
NIM : E1A015060
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN
2015/2016
TUGAS II
MACAM-MACAM FOSFOLIPID
A.
Gliserol fosfolipid
( jika alkoholnya gliserol )
1. Asam fosfatidat dan
fosfatidilgliserol : hanya mengandung gliserol, asam lemak dan asam fosfat.
Difosfatidilgliserol dikenal dengan nama kardiolipin dan terdapat di dalam
mitokondria. Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol dan
fosfolipid, ditemukan sedikit dalam jaringan.
Fosfatidilgliserol terbentuk dari CDP-diasilgliserol. Jalur
reaksi dimulai dengan pembentukan 3-fosfatidil-1gliserol-3-fosfat dari
CDP-diasilgliserol dan gliserol-3-fosfat, dikatalisis oleh enim gliserolfosfat
fosfatidiltransferase. Fosfatidil gliserol yang terbentuk ini merupakan
pra zat untuk biosintesis difosfatidilgliserol, yang secara umum disebut
kardiolipin. Dua puluh persen lipida yang terdapat dalam membrane mitokondrion
sel hewan merupakan kardiolipin.
Di dalam
sel bacteria pembentukan kardiolipin tidak menggunakan CDP-diasilgliserrol,
melainkan langsung tertjadi dari reaksi kondensasi dua molekul
fosfatidilgliserol.
2. Fosfatidilkolin (lesitin) :
mengandung asam fosfat dan kolin. Fosfatidilkolin adalah
bentuk kompleks lemak. Ini lemak kompleks sangat penting untuk fungsi membran
sel. Itu membuat semua membran sel Anda lebih cair dan fleksibel.
Lesitin tersebar luas dalam sel-sel tubuh dan mempunyai tugas metabolik
dan struktur misal dalam membran. dipalmitil lesitin adalah zat yang sangat
efektif untuk mencegah perlengketan permukaan dalam paru-paru yang disebabkan
tegangan permukaan. Tidak adanya dipalmitil lesitin pada paru-paru bayi
prematur menyebabkan gangguan pernafasan. Selain itu, lesitin adalah suatu
fosfolipid yang merupakan komponen utama fraksi fosfatida yang dapat diisolasi
dari kuning telur atau kacang kedelai yang diekstraksi baik secara mekanik maupun
kimiawi menggunakan heksana. Dalam aplikasinya lesitin berada dalam kuning
telur dan paling sering digunakan sebagai agen emulsifier yang dapat mencampur
minyak dan air, seperti pada mayones. Hal tersebut dapat terjadi karena lesitin
mempunyai kepala yang bersifat hidrofilik dan ekor yang bersifat hidrofobik.
Lesitin pada telur di dominasi oleh kandungan fosfatidikolin yang tinggi,
gliserolfosfolipid, rantai panjang asam lemak tak jenuh, arachidonic acid (AA),
dan kandungan DHA yang tidak terdapat pada sumber lesitin lainnya (seperti
kacang-kacangan). Lesitin secara komersil dapat diperoleh dengan kemurnian
tinggi untuk aditif pangan dan tujuan medis serta dapat membantu stabilitas
dari mayones dan membuat mayones terlihat lebih tebal.
3. Fosfatidil etanolamin : mengandung
asam fosfatidat dan etanolamin.
4. Fosfatidil inositol : mengandung
asam fosfatidat dan inositol
Jalur biosintesis fosfatidilnositol
adalah sebagai berikut:
Dalam jaringan hewan, CDP-diasilgliserol (yang terbentuk
dari asam fosfatidat) berperan sebagai senyawa sumber untuk biosintesis fosfatidilinositol
dan fosfatidilgliserol. Fosfatidilinositol terbentuk dari reaksi antara
CDP-diasilgliserol dan inositol, yang dikatalisis oleh enzim CDP-diasilgliserol
inositol transferase. Di dalam jaringan otak fosfatidilinositol dapat
difosforilasi oleh ATP menghasilkan fosfatidilinositol-monofosfat, -difosfat
dan seterusnya mengahsilkan senyawa polifosfoinositida, yang peranannya di
dalam otak belum jelas.
5. Fosfatidil serin : mengandung asam
fosfatidat dan asam amino serin
Jalur biosintesis fosfatidilserin
adalah sebagai berikut :
Dalam
jaringan hewan, fosfatidilserin terbentuk dari reaksi antara
fosfatidiletanolamin dengan serin :
·
Fosfatidiletanolamin
+ serin bolak balik fosfatidilserin + etanolamin
Sebaliknya,
fosfatidiletanolamin dapat terbentuk dari fosfatidilserin
dengan proses
dekarboksilasi :
Fosfatidilserinà fosfatidiletanolami + CO2
Dalam sel bakteri, seperti bakteri
Escheria coli, pembentukan fosfatidilserin berlangsung dengan jalur reaksi yang
berbeda pada jarringan hewan. Jalur reaksi dimulai dengan pengaktifan asam
fosfatidat oleh CTP menghasilkan sitidin difosfat diasilgliserol, dikatalisis
oleh enzim fosfatidatsitidintransferase. Pada tahap reaksi berikutnya,
CDP-diasilgliserol bereaksi dengan serin, dikatalisis oleh enzim CDP-diasilgliserol
serin O-fosfatidiltransferase, menghasilkan fosfatidilserin dan sitidin
monofosfat (CMP).
6. Plasmalogen: menyerupai lesitin dan
sefalin, kecuali ikatan ester asam lemak pada posisi pada karbon gliserol
diganti oleh ikatan ester dengan suatu alkohol tak jenuh.Senyawa ini merupakan
10% fosfolipid otak dan otot.
B.
Sfingofosfolipid
(alkoholnya sfingosin)
Termasuk di dalamnya sfingomielin: Sfingomyelin adalah satu-satunya dari kelas
sfingolipid yang memiliki gugus fosfat dan tidak memiliki struktur gula dalam molekulnya. contoh:
Sfingosin dan Ceramid. Sfingomielin
ditemukan dalam jumlah besar dalam otak dan jaringan syaraf. Pada hidrolisis
sfingomielin menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin dan amino alkohol
kompleks yaitu sfingosin.Tidak terdapat gliserol. Kombinasi sfingosin dan asam
lemak disebut seramida, struktur yang juga ditemukan pada glikolipid. Tidak mengandung gliserol. Pada
hidrolisa akan dihasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin, dan suatu alkohol
yang mengandung gugus amina yang disebut sfingosin.
DAFTAR
PUSTAKA
Ngili, Yohanis. 2013. Biokimia Dasar. Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.
http://biologiregulerb.blogspot.co.id/2013/12/fospolipid-kartika-anggraini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar